Cari Blog Ini

Kamis, 03 Oktober 2013

[JOMBLONISTA] MENANTANG KENANGAN



Siapapun di dunia ini pasti memiliki momen yang membekas dihidupnya. Momen ini biasa disebut sebagai kenangan. Kenangan identik dengan sesuatu yang indah, namun bisa juga sebagai sesuatu yang buruk. Apapun itu kenangan adalah kisah masa lalu yang berbekas hingga saat ini.

Saat terduduk sendiri ditengah hujan kadang kenangan hadir dengan sendirinya, dan ini pantas dipertanyakan,. Kenapa kenangan selalu datang saat hujan? Mungkinkah karna hujan adalah musik tersyahdu yang diciptakan oleh alam. Apapun itu kenangan selalu hadir kapanpun ia mau, tak hanya saat hujan.

Kenangan juga merupakan tema favorit bagi musisi. Entah berapa banyak lagu yang tercipta dari sebuah kata yang terdiri dari 8 huruf ini. Dari “Sepanjang Jalan Kenangan”, “Pantas Dikenang” hingga “Kenanglah” bahkan lagu anak-anak memakai tema ini juga, aku lupa judulnya tapi liriknya kurang lebih “disini kenang disana kenang dimana-mana hatiku gendang”. Sudahlah..

Pernah suatu hari saat aku duduk di pinggir kali sambil menari menikmati kuah kari di pagar pak umar. Kenangan hadir secara mem**babibuta. Bayangan masa kecil saat di Padang lah yang hadir saat itu. Saat aku menghabiskan pagiku di sungai yang jernih, saat aku menghabiskan siangku bermain layang di lapangan, mengabiskan soreku bermain bola dan diakhiri malam dengan tidur di atas aspal menatap bintang di langit. Romantis sekali masa mudaku,. Inilah bahagia yang sebenarnya. Kenangan ini membuat aku merenung lagi apakah yang aku lakukan ini adalah apa yang aku bayangkan di masa lalu? Apakah yang aku lakukan saat ini adalah kebahagiaan yang aku bayangkan di masa lalu? Jawabannya tidak. Saat itu otak bodohku dan pemikiran pendekku berkata,. Bahagiaku adalah ketika aku melewati aktivitas masa kecilku di Padang dahulu. Dan 2 minggu kemudian aku dapat tawaran ke Padang dan aku melakukan hal-hal dimasa kecilku,. Aku menemukan jawaban,.. Itulah bahagia..

Itu sebabnya, saat dahulu aku dihukum ditidurkan di lapangan ditengah malam yang dingin tak membuat aku resah. Aku bahagia saat itu. Aku diberi kesempatan untuk kembali melihat bintang seperti kenangan masa laluku.

Dan,...

Saat ini aku berdiri di pinggir Tol Belmera, setelah 7 bulan jauh dari keluarga karna mencari sesuap sawit dan segepok pupuk kandang. Akhirnya aku kembali di kota ini. Kota yang penuh dengan segala masa laluku. Gudang kenangan,. Kota Medan. Entah apa saat itu dipikiranku hingga aku berniat kembali ke kota ini. Padahal aku tak pernah berniat, berbeda dengan teman-teman sekotaku yang berharap untuk kembali hingga memohon dengan atasan masing-masing. Aku yang tak pernah meminta malah diongkosi untuk kembali. Kembali ke tebing tinggi sih, cuman entah mengapa saat itu aku meminta singgah ke Medan. Otak ini lagi blank mungkin.. Dan manajer pun memberi izin,.

Akupun menelusuri jalan kota yang seperti biasa ramainya .Angin yang berhembus di kota ini menundukkan aku,. Entah kebetulan apa yang membawaku kembali,. Ditempat dimana aku biasa melangkah, denganmu,. Tapi kali ini berbeda, kali ini aku ditemani seseorang yang jauh berbeda. Sejujurnya angin kenangan ini terlalu berat untukku,. Harapan untuk membahagiakan sirna sudah,. Aku salah,. Kenangan ini betul-betul berat untuk di ulang lagi,. Inilah sakit sebenarnya,. Sakit yang aku pendam beberapa waktu lalu,. Menantang kenangan adalah kesia siaan,.

Kenangan tak selalu menjanjikan keindahan,. Kenangan kadang membuat kita lumpuh tuk melangkah lebih tinggi,. Namun kenangan adalah kenangan.. pada akhirnya kenyataan di depanlah yang harus dihadapi. Kenangan yang indah adalah penyegar masa depan,. Kenangan lainnya adalah pelajaran. Takkan ada manusia waras yang akan kembali ke jalan lumpur sedangkan didepan jalan panjang mulus jauh terbentang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar