Cari Blog Ini

Minggu, 19 Februari 2012

(#JOMBLONISTA) SEBATAS TEMBOK SAJA


Kali ini aku akan menceritakan pengalaman teman aku, sebut saja namanya MARWAN. Seorang Jomblonista yang sedang berjuang mengejar cintanya,. Bagaimana cinta mengubah perilakunya secara drastis, yang dulunya suka makan sepiring nasi sekarang menjadi suka makan nasi dan piring piringnya, yang dulunya  kekampus make sandal, sekarang kaki ayam. Yah, perubahan yang sangat drastis. Siapakah wanita yang mampu mengubah dirinya tersebut? Adalah tetangga kostnya sendiri,.

Ya, si Marwan jatuh cinta pada tetangga kostnya, sebuah alasan mengapa ia bangun pagi untuk melihat si tetangga bersiap menuju sekolahnya, alasan untuk menyapu halaman tiap sore dtengah derasnya hujan, dan alasan mengapa ia rela membayar bulanan kostnya TELAT WAKTU dan di kejar ibu kos sepanjang akhir bulan. Padahal hanya sebatas dinding saja jarak antara ia dan cinta. Dinding yang tipis, tapi serasa TEMBOK RAKSASA CINA. Semua terasa sangat jauh! Begitulah gambaran cinta si Marwan.Yah, semua karnanya TETANGGAKU IDOLAKU (sebutnya untuk si tetangga).

Tapi sayang sungguh disayang, bala tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Ternyata si tetangga lebih memilih seseorang untuk dijadikan pendamping hatinya dan betapa mirisnya, ternyata seseorang yang terpilih tersebut tak lain dan tak bukan adalah temannya sendiri yang sering datang berkunjung ke kosan si teman. Alias teman baik si Marwan. Seharusnya semua menjadi biasa, karna menerima dengan lapang dada adalah sifat jentelmen. Namun sayangnya ada hal yang membuat Marwan gag bisa menerima kekalahannya karena ia tak rela si tetangga berpacaran dengan temannya, karena si teman terkenal dengan ke Playboyannya. Yah, memang betul istilah “musuh terberat jomblo adalah Playboy”. Disaat si Marwan belum memiliki jodoh, eh si Playboy berhasil mendapatkan pacar kelima dan alasan si Playboy adalah karna “mubazir” alias sayang untuk disia siakan. Herannya, si tetangga pun sebenarnya (gag yakin juga sih) mengetahui teman si Marwan adalah Playboy. Karna si Playboy berulangkali mengajak girlfriendnya ke kosan( untuk sekedar bercengkrama, bukan yang lain!!!).

Tapi itulah cinta, tak seorangpun bisa menebak jalan akhirnya. Apakah si Playboy akan tobat di kaki sang tetangga? Ato si tetangga merupakan korban cinta berikutnya?dan Apakah si Marwan akan berakhir bahagia ato menjadi “abang” seperti nasib jomblo lainnya? Yang pasti si marwan tetap menunggu, entah menunggu apa?.

Baginya menunggu adalah sesuatu yang realistis,.

Ia percaya waktu akan berpihak padanya,.

2 komentar:

  1. maka akan keluar lah kalimat.....

    "Marwan, maafin Mawar ya....."

    dengan Marwan sebagai korban dalam kasus cinta yang bertepuk sebelah tangan...

    wkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk....

    BalasHapus